Jepara sendiri tentu memiliki Jembatan timbang yang dimana dulunya aktif digunakan untuk menimbang muatan pada truk. Akan tetapi jembatan timbang tersebut sudah tak aktif sekian lama.
Upaya masyarakat meminta bawa Jembatan timbang di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diusulkan untuk diberlakukan kembali dan diaktifkan lagi. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir adanya kerusakan jalan akibat tak sanggup menahan beban yang penuh oleh kendaraan.
Dilansir dari murianews, hampir ada setiap hari kendaraan bertonase besar melintas di jalur utama Kabupaten Jepara. Kendaraan-kendaraan tersebut melintas di jalan kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Dilain hal pengawasan kendaraan besar di Jepara masih sangat minim. Kondisi itulah yang menyebabkan rusaknya jalan-jalan di sepanjang Kabupaten Jepara.
Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta juga mengungkapkan. “Kita bisa coba melihat, yang sering lewat yakni kendaraan-kendaraan yang bermuatan besar. Hal itulah yang menjadi faktor penyebab jalan Jepara Rusak”. Jumat (03/03/2023) Saat Pj Bupati meninjau langsung sepanjang jalan Jepara-Keling.
Faktor penyebab tidak disiplinnya kendaraan bermuatan berat ini yakni karena Jembatan timbang yang sudah lama tidak aktif lagi.
Seperti yang telah diketahu bahwasannya sejak tahun 2017, jembatan timbang tersebut sudah tidak aktif lagi. Jembatan timbang tersebut itulah yang dulu menjadi penentu setiap kendaraan bermuatan berat melintas Jepara.
Terkait jembatan timbang, ini merupakan kewenangan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
’’Saran disarankan untuk mengurangi kerusakan jalan yang disebabkan oleh kendaraan yang bermuatan besar. Jembatan Timbang ini perlu untuk diaktifkan kembali”, Terang Pj Bupati Jepara.