Salah satu icon seni ukir yang cukup legendaris dan menarik di Jepara yakni “Monumen Macan kurung”. Karya seni ukir satu ini berbentuk tiga dimensi dengan icon seekor macan yang hidup di dalam sebuah kurungan atau kandang.
Asal-Muasal Monumen Macan Kurung
Dilansir dari wikipedia.org, Macan Kurung merupakan sebuah karya seni ukir yang khas di Jepara. Icon seni ukir macan kurung telah berkembang sejak zaman pahlawan wanita emansipasi yang lebih dikenal dengan RA Kartini. Macan kurung ini ada lebih tepatnya di tengah-tengah pemerintahan kolonial.
Diduga karya seni ukir macan kurung ini sebagai ekspresi perlawanan para perajin ukir atas tekanan hidup yang tengah dirasakan pada saat penjajahan kolonial Belanda. Macan Kurung merupakan salah satu simbolis masyarakat untuk mengurung macan penjajah Belanda, atas kekejaman yang tengah terjadi.
Keunikan Monumen Macan Kurung
Keunikan monumen macan kurung sendiri yakni pembuatan monumen ukir dari sebatang kayu jati utuh tanpa adanya sambungan. Semua monumen tersebut murni hasil ukiran, baik dari Macan, rantai, dan bola pemberat rantai, semua asli hasil ukir. Binatang Macan yang ada dalam kurungan tersebut harus terlihat hidup atau terlihat seperti nyata dengan terikat rantai yang ujungnya terdapat bola.
Rantai dan bola tersebut juga harus mirip dengan aslinya. Lalu, bagaimana sih teknik pembuatan rantai dan bola agar terlihat nyata seperti asli? Menurut para seniman pengukir, bola serta rantai diukir dari kayu atas agar pengukir lebih mudah ketika membuatnya. Setelah selesai kemudian bola dipotong sehingga jatuh. Maka pembuatan bola serta rantai pengikat macan pun selesai. Macan tidak dapat bergerak seperti halnya tahanan yang dirantai dalam sebuah penjara.
Seni ukir Macan Kurung ini secara turun temurun dikuasai oleh keluarga Singowiryo. Beliau lah salah satu penemu desain monumen macan kurung salah satu icon yang cukup menarik di Jepara. Kabarnya, saat ini hanya tinggal Pak Sunardi seorang yang menguasai teknik pembuatan seni ukir Macan Kurung karena teknik pembuatannya dinilai cukup sulit.
Jika tak ada penerus yang mau berusaha belajar, dikhawatirkan seni ukir tingkat tinggi ini akan menghilang dan tidak ada penerusnya. Semoga hal tersebut tidaklah terjadi. Semoga itu hanya kekhawatiran tanpa adanya kenyataan. Seni ukir Macan Kurung belum punah, hanya memang peminatnya sudah tak banyak seperti kerajinan yang lain.
Kesimpulannya
Selama ini, Jepara sudah terkenal akan karya seni ukirnya yang berbagai macam. Hampir di setiap pelosok wilayah terdapat ukiran khas dengan nilai seni estetika yang tinggi. Karena hal tersebut pada tahun 1960 Jepara mendapat predikat sebagai “Kota Ukir”.
Beberapa waktu yang lalu monumen macan kurung ini sempat tak terawat dan hampir rusak. Akan tetapi dengan ketegasan pemerintah daerah di jepara, Monumen tersebut segera dibenahi dan dibuat lebih cantik dan mewah. Karena Icon ukir ini salah satu monumen unik dan menarik di jepara maka tidak ada salahnya jika anda mengagumi hasil karya ukiran para seniman di jepara. Monumen ini juga lebih tepatnya berada di perbatasan dari demak-jepara. Wow seperti halnya icon tugu selamat datang dikota jepara. Luar biasa, bukan? Jika kita mau nguri-uri seni budaya di kota tempat kita tinggal, kita akan menemukan keindahan yang luar biasa.