Isu adanya kelangkaan pupuk bersubsidi ini di setiap masa tanam telah menjadi isu yang tengah beredar saat ini. Terlebih di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Diyar Susanto menjawab adanya hal terkait kelangkaan pupuk subsidi ini.
Kelangkaan pupuk subsidi ini hanyalah isu belaka, alokasi pupuk subsidi pada tahun 2022 saja tidak habis. Seperti rapat yang telah digelar dengan Komisi B DPRD Jepara dari 15.551 ton alokasi pupuk urea di 2022, hanya terserap 15.065 ton. Sedangkan jenis NPK, sebanyak 15.000 ton, terserap 14.348 ton. Ujar Diyar. Kelangkaan Pupuk Subsidi di Jepara, Dinas DKKP Menjawab!
Kelangkaan Pupuk Subsidi di Jepara, Dinas DKKP Menjawab!
’’Setelah itu, kelebihan yang ada akan kembali kepada kementrian pertanian yang berarti masih ada pupuk yang belum diambil petani. Itulah yang akan menjadi bukti yang sebenarnya sehingga tidak ada kekurangan pupuk subsidi, apa lagi kelangkaan yang ada?,’’ Tegas Diyar, Senin (06/02/2023).
Sementara itu, untuk tahun ini, alokasi pupuk subsidi Urea sebanyak 15.193 ton. Sedangkan jenis NPK sebanyak 9.374 ton. Besaran alokasi tersebut telah sesuai dengan kemampuan adanya anggaran dari pemerintah. Kelangkaan Pupuk Subsidi di Jepara, Dinas DKKP Menjawab!
Perihal anggapan kelangkaan pupuk subsidi tersebut Kepala Dinas DKP Jepara menilai. Adanya beberapa hal yang melatar belakangi adanya alokasi pupuk subsidi yang tak sesuai dengan kebutuhan para petani. Kelangkaan Pupuk Subsidi di Jepara, Dinas DKKP Menjawab!
Ditemukan juga pada kios yang menyalurkan pupuk yang melayani pembelian dengan sistem paket. Dimana para petani diharuskan membeli pupuk subsidi sepaket dengan yang non subsidi tersebut.
’’Sistem paket tersebutlah yang menimbulkan asumsi publik pupuk mahal,’’ tutur Diyar sebagai penutup. Kelangkaan Pupuk Subsidi di Jepara, Dinas DKKP Menjawab!