Tayu, Pati – Larungan kepala kerbau dapat dikatakan sebagai tradisi sedekah bumi atau sedekah laut. Kini di Tayu Kabupaten Pati menggelar kembali tradisi larung kepala kerbau, usai terhenti selama 3 tahun akibat adanya pandemi.
Tradisi larung kepala kerbau ini digelar kembali tepat pada hari minggu, (30/04/2023). Sekian tahun terhenti sekali digelar tradisi ini ramai dihadiri ratusan para warga untuk menyaksikan suatu prosesi tradisi larung kepala kerbau. Seperti Yang telah diketahui larung kepala kerbau ini telah ada sejak dahulu.
Maka, tak dapat dipungkiri antusias warga untuk menyaksikan dan meramaikan suatu acara tradisi larung kerbau yang digelar kali ini. Sebelum acara larung kerbau dimulai, tentu tradisi ini memiliki rangkaian acara baik pertama yakni masyarakat Desa Sambiroto mengadakan suatu doa bersama yang digelar sehari sebelum larungan tersebut dilakukan.
Acara doa bersama tersebut dilakukan guna meminta kepada Allah SWT dengan digelarnya acara tradisi ini dapat diberikan keselamatan hingga kelancaran rezeki.
Setelah, acara doa bersama tepat pada hari sabtu pagi sebelum melakukan pelarungan kepala kerbau, pihak setempat melarung kepala kambing tepat di jembatan tayu. Kemudian, pada siang harinya dilanjutkan dengan acara iring-iringan untuk prosesi larungan kepala kerbau tersebut.
Iring-iringan tersebut diikuti dan dimeriahkan oleh berbagai kelompok kesenian, baik kelompok tari-tarian, drumband, pencak silat, hingga persaudaraan setia hati winongo. Tak lupa kepala kerbau juga ikut pada iring-iringan tersebut dengan diletakan pada tempat seperti miniatur perahu kecil yang disertai dengan hiasan janur dan ketupat.
Kepala kerbau tersebut diiring sampai dengan TPI Sambiroto, tak lupa Kepala Desa serta para Pejabat Pemerintah Kabupaten Pati turut serta dalam acara prosesi larungan kepala kerbau ini.