Seorang oknum kepala sekolah di salah satu SMP di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diduga telah melakukan pelecehan seksual pada siswanya sendiri. Dugaan tersebut dilayangkan bahwasannya korban yang dilecehkan tidak hanya satu orang.
Salah satu korban telah mengakui dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum Kepala sekolah tersebut di ruangannya. Modus kepala sekolah tersebut dengan menanyai siswanya terkait alat reproduksi perempuan serta fungsinya. Bahwa siswa tersebut juga mengakui kepala sekolah berbicara akan mengajari terkait hubungan biologis kepada siswanya.
Dengan berbicara hal tersebut lantas korban langsung bergegas pergi. Dalam pengakuan 1 siswa bermunculan kembali siswa-siswa yang memberikan pengakuan bahwa telah menjadi korban pelecehan oknum kepala sekolah tersebut. Meskipun pengakuan sebelumnya tidak dilecehkan secara fisik, namun ada korban lain yang dilecehkan secara fisik. Contoh halnya diraba-raba.
Dalam kasus ini diketahui rata-rata korban masih duduk dibangku kelas VII. Korban rata-rata siswa yang tidak mengenakan hijab saat sekolah.
Setelah ramai, pelajar-pelajar lain yang mengetahui hal tersebut sontak memberontak. Pagi tadi juga para pelajar di sekolah tersebut melakukan demo kepada kepala sekolahnya. Tidak hanya meneriakan suaranya para pelajar tersebut juga memberikan tulisan yang ditunjukan saat demo yakni
“Cukup aku sing kelaran, wong wedok ojo sampe kelangan perawan #SEKOLAHKUPENJARAKU
Tulisan tersebut tertulis di spanduk dan dibawakan saat menunjukan aksi demonya pagi tadi. Rabu, (12/04/2023).